PELATIHAN MENULIS FIKSI MINI BAGI SISWA SMAK FRATERAN MALANG
(Agustinus Indradi, Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v10i1.286
- Volume: 10,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-Jun-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Kemampuan literasi, khususnya literasi menulis, merupakan salah satu keterampilan esensial yang perlu dikembangkan di kalangan pelajar SMA. Sayangnya minat untuk itu masih sangat rendah. Karena itulah kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diadakan. Materi latihan berupa pengenalan dua jenis fiksi mini, yaitu pentigraf (cerpen tiga paragaraf) serta tatika (Cerita Tiga kalimat). Dengan penjelasan serta contoh-contoh yang konkret, peserta pelatihan terbantu untuk mulai menyenangi menulis fiksi mini dalam bentuk pentigraf dan tatika. Oleh karena itu, pelatihan ini telah berhasil mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan kemampuan menulis kreatif dan literasi siswa secara signifikan melalui pendekatan yang sistematis dan aplikatif. Peserta tidak hanya aktif dan antusias selama proses pelatihan, tetapi juga menunjukkan peningkatan kualitas dalam hasil karya tulis yang mereka hasilkan. Kegiatan ini memberikan dampak positif yang nyata berupa peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam menulis, karya sastra khususnya. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekolah dalam menciptakan suasana akademis yang kondusif dan inovatif dalam mendukung literasi abad XXI.
|
0 |
2025 |
Facing The Digital Revolution: Challenges And Opportunities For Teaching English in The Era Of MOOCs
(Andy Endra Krisna)
DOI : 10.61132/jumabedi.v2i1.418
- Volume: 2,
Issue: 1,
Sitasi : 0 07-Jan-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.06-Aug-2025
Abstrak:
The digital revolution has had a significant impact on the world of education, including English language teaching. Information and communication technologies (ICTs) enable more flexible and interactive learning through online platforms such as Massive Open Online Courses (MOOCs), which provide global access to education at low or no cost. Although MOOCs offer great opportunities, challenges such as the digital divide and integration with traditional curricula remain barriers. Teaching English in the digital era requires innovative approaches that incorporate technology, such as computer-assisted learning (CALL) and AI-based applications, to enhance students' linguistic skills. The role of teachers has also changed, from being a presenter of material to a facilitator who guides students in utilizing digital learning resources. With adequate training and digital literacy support, teachers can integrate technology into learning to create a more relevant and effective learning experience. Adapting to these changes is essential to improving the quality of education in the digital era.
|
0 |
2025 |
PENGUATAN MENTAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK DAN SOSIAL DI SMP KATOLIK SANTO ANTONIUS KALIPARE, MALANG
(Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v9i01.170
- Volume: 9,
Issue: 01,
Sitasi : 0 29-Jun-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakBina Rohani dan Mental (Birontal) adalah kegiatan pengembangan spiritual dan mental. Mitra Pengabdian Masyarakat (Abdimas) menjelaskan, penyelenggaraan birontal ini sudah menjadi tradisi sekolah yang selalu dilakukan setiap tahunnya bagi siswa kelas IX di SMP Katolik Santo Antonius Kalipare Malang. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan dan membekali para siswa secara rohani dan mental sebelum mereka mengikuti ujian akhir atau ujian kelulusan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan materi mengenai bimbingan atau pembekalan rohani serta bekal mental dalam menghadapi ujian akhir atau ujian kelulusan bagi mitra pengabdian masyarakat yaitu SMP Katolik Santo Antonius Kalipare Malang. Pada acara Birontal ini para peserta diberikan wawasan terlebih dahulu mengenai topik yang akan dibahas yaitu pentingnya kegiatan spiritual dan penguatan kekuatan mental dalam menghadapi permasalahan hidup. Pada sesi seminar, peserta diberikan waktu untuk tanya jawab setelah materi disampaikan oleh pemateri. Dari sesi tanya jawab ini peserta mendapatkan wawasan lebih mengenai materi yang dipelajari dari pemateri atau pelaksana pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, ketika siswa mengikuti ujian akhir atau ujian kelulusan, mereka akan lebih siap secara rohani dan mental.Kata kunci : bina rohani, bina mental, smpk santo antonius kalipare.
AbstractSpiritual and Mental Development (Birontal) is a spiritual and mental development activity. The community service partner of community service (Abdimas) explained that holding this birontal has become a school tradition which is always carried out every year for the IX graders at Santo Antonius Catholic Middle School, Kalipare Malang. This is done to prepare and equip the students spiritually and mentally before they take the final exam or graduation exam. The aim of this community service is to provide material regarding spiritual guidance or provision as well as mental provision in facing final exams or graduation exams for community service partners, namely Santo Antonius Catholic Middle School Kalipare Malang. At this Birontal event, the participants were given prior insight into the topic that would be discussed, namely the importance of spiritual activities and strengthening mental strength in facing life's problems. In the seminar session, participants were given time for questions and answers after the material was provided by the presenter. From this question and answer session, the participants gained more insight into the material studied from the presenters (community service implementers). Therefore, when the students taking the final exam or graduation exam, they will be better prepared spiritually and mentally.Keywords: spiritual development, mental development, SMPK Santo Antonius Kalipare.
|
0 |
2024 |
Story Telling Competition at Langsep Challenge 2022 At Santa Maria Langsep Catholic High School, Malang
(Andy Endra Krisna, Rini Susrijani)
DOI : 10.61132/ardhi.v1i6.87
- Volume: 1,
Issue: 6,
Sitasi : 0 31-Dec-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Aug-2025
Abstrak:
The storytelling competition, as one of the featured competitions in the 2022 Langsep Challenge at Santa Maria Langsep Catholic High School, Malang, was the main highlight of the event. This event showcases the creativity and expertise of the competition participants in telling stories in an interesting and engaging way. Participants from various junior high schools compete to win the champion title in this competition. The various stories presented include interesting themes related to folklore. The competition jury, which consists of experienced lecturers, observes and assesses each participant's presentation based on criteria such as grammar, vocabulary, pronunciation, how to tell a story, mastery of the stage, clothing, properties used, moral message, time management, and so on. This competition is not only an opportunity to show students' speaking skills, but also develop creative thinking and self-expression skills. With full support from the school and the enthusiasm of the participants, the Story Telling Competition at Langsep Challenge 2022 created an atmosphere full of enthusiasm and joy among students.
|
0 |
2023 |
WORKSHOP METODE PEWARTAAN DI ERA DIGITAL BAGI TEAM PEWARTA PAROKI SEMALANG RAYA
(Agustinus Indradi, Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v8i2.146
- Volume: 8,
Issue: 2,
Sitasi : 0 18-Dec-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakSetelah penyelenggaraan Konsili Vatikan II, peran awam sebagai pewarta menjadi semakin jelas.Sikap Gereja juga sangat terbuka dalam menanggapi perkembangan teknologi yang begitu cepat, dandiharapkan bisa dimanfaatkan sebagai media pewartaan yang lebih efektif. Sayangnya, belum semua TimPewarta Paroki mendapat pendidikan yang cukup guna melaksanakan tugas tersebut. Karena hal itulah kegiatanpengabdian kepada masyarakat ini diadakan. Materi pelatihan berisi dua hal, yaitu renungan lisan untukdiunggah via Youtube dan renungan tulis dalam format renungan tiga paragraf (rentigraf). Karena latarbelakang peserta begitu beragam, khususnya dari kemampuan pemannfaatan IT, maka tugas yang diberikanhanya terkait membuat renungan dalam bentuk tulis, yaitu dalam format renungan tiga paragraf. Walaupunbegitu, dari 97 peserta hanya 32 peserta yang mengirimkan renungan tiga paragraf (rentigraf) yang ditugaskandan akhirnya dicetak menjadi Kitab Rentigtaf. Semoga pengalaman peserta yang telah ikut membuat renungantiga paragraf dan telah dibukukan menjadi semangat baru dalam ikut mewartakan ajaran-Nya di era digital ini.Kata kunci: era digital; pewartaan; renungan tiga paragraf (rentigraf)AbstractAfter the holding of the Second Vatican Council, the role of laypeople as evangelists becameincreasingly clear. The Church's attitude is also very open in responding to rapid technological developments,and it is hoped that it can be used as a more effective evangelical media. Unfortunately, not all ParishEvangelist Teams have received sufficient education to carry out this task. That's why this community serviceactivity was held. The training material consists of two things, namely an oral reflection to be uploaded via aYouTube channel and a written reflection in three paragraph reflection (called rentigraf) format. Because theparticipants' backgrounds were so diverse, especially in terms of their ability to use IT, the assignments givenwere only related to writing reflections in written form, namely in a three-paragraph reflection format(rentigraf). Despite this, of the 97 participants, only 32 participants submitted their assigned three-paragraphreflections (rentigraf) which were eventually printed into the Book of Rentigraf. We hope that the experienceof the participants who have participated in the making of the rentigraf book will give them new enthusiasm insharing His teachings in this digital era.Keywords: digital era; proclamation; three paragraph reflection (rentigraf)
|
0 |
2023 |
WORKSHOP METODE PEWARTAAN DI ERA DIGITAL BAGI TEAM PEWARTA PAROKI SEMALANG RAYA
(Agustinus Indradi, Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v8i02.146
- Volume: 8,
Issue: 2,
Sitasi : 0 18-Dec-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakSetelah penyelenggaraan Konsili Vatikan II, peran awam sebagai pewarta menjadi semakin jelas.Sikap Gereja juga sangat terbuka dalam menanggapi perkembangan teknologi yang begitu cepat, dandiharapkan bisa dimanfaatkan sebagai media pewartaan yang lebih efektif. Sayangnya, belum semua TimPewarta Paroki mendapat pendidikan yang cukup guna melaksanakan tugas tersebut. Karena hal itulah kegiatanpengabdian kepada masyarakat ini diadakan. Materi pelatihan berisi dua hal, yaitu renungan lisan untukdiunggah via Youtube dan renungan tulis dalam format renungan tiga paragraf (rentigraf). Karena latarbelakang peserta begitu beragam, khususnya dari kemampuan pemannfaatan IT, maka tugas yang diberikanhanya terkait membuat renungan dalam bentuk tulis, yaitu dalam format renungan tiga paragraf. Walaupunbegitu, dari 97 peserta hanya 32 peserta yang mengirimkan renungan tiga paragraf (rentigraf) yang ditugaskandan akhirnya dicetak menjadi Kitab Rentigtaf. Semoga pengalaman peserta yang telah ikut membuat renungantiga paragraf dan telah dibukukan menjadi semangat baru dalam ikut mewartakan ajaran-Nya di era digital ini.Kata kunci: era digital; pewartaan; renungan tiga paragraf (rentigraf)AbstractAfter the holding of the Second Vatican Council, the role of laypeople as evangelists becameincreasingly clear. The Church's attitude is also very open in responding to rapid technological developments,and it is hoped that it can be used as a more effective evangelical media. Unfortunately, not all ParishEvangelist Teams have received sufficient education to carry out this task. That's why this community serviceactivity was held. The training material consists of two things, namely an oral reflection to be uploaded via aYouTube channel and a written reflection in three paragraph reflection (called rentigraf) format. Because theparticipants' backgrounds were so diverse, especially in terms of their ability to use IT, the assignments givenwere only related to writing reflections in written form, namely in a three-paragraph reflection format(rentigraf). Despite this, of the 97 participants, only 32 participants submitted their assigned three-paragraphreflections (rentigraf) which were eventually printed into the Book of Rentigraf. We hope that the experienceof the participants who have participated in the making of the rentigraf book will give them new enthusiasm insharing His teachings in this digital era.Keywords: digital era; proclamation; three paragraph reflection (rentigraf)
|
0 |
2023 |
PELATIHAN STRATEGI PEMAHAMAN NARRATIVE READING YANG BAIK BAGI SISWA KELAS VII SMP KATOLIK SANTO YOSEPH KEPANJEN
(Rini Susrijani, Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v7i01.84
- Volume: 7,
Issue: 01,
Sitasi : 0 23-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Kemampuan berbahasa Inggris yang baik sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswa sekolah di Indonesia,baik siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK. Kemampuan berbahasa Inggris yang diajarkan di sekolah-sekolahIndonesia mencakup pengetahuan tata bahasa (grammar), kemampuan membaca (reading), menulis (writing),berbicara (speaking), dan mendengar (listening). Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan menguasai kelimaaspek kemampuan ini adalah ketertarikan siswa pada apa yang dipelajari. Dalam hal kemampuan membaca(reading), salah satu jenis pengajaran membaca yang dapat menarik minat siswa untuk belajar membaca adalahcerita atau narasi, atau dalam bahasa Inggrisnya Narrative Reading.Dari hasil observasi dan diskusi dengan puhak sekolah mitra, yaitu SMP Katolik Santo YosephKepanjen, diketahui bahwa siswa kelas 7 (tujuh) SMPK St. Yoseph Kepanjen membutuhkan tambahan jam belajarbahasa Inggris, terutama untuk meningkatkan kemampuan reading. Sebagian besar bacaan yang dipakai dalampelajaran sehari-hari masih belum memakai bacaan narasi (narrative reading).Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membimbing dan melatih siswa kelas 7 (tujuh) SMPKatolik Santo Yoseph Kepanjen tahun ajaran 2018-2019 agar menguasai strategi memahami narrative reading dandengan demikian dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, terutama di aspek kemampuan reading.Metode yang dipakai menggunakan problem-based teaching dimana siswa diajak dan dibimbing untuk memahamibacaan narasi dalam modul yang sudah disediakan, dan group discussion serta peer teaching untuk memecahkan soalsoal pemahaman bacaan dalam kelompok, dengan menggunakan strategi membaca yang diajarkan oleh Tim pelaksanaabdimas. Dalam tanya-jawab setelah proses pelatihan selesai, sebagian besar peserta menyatakan dapat lebihmemahami bacaan yang diberikan berkat strategi yang diajarkan dan dapat menjawab soal-soal bacaan dengan lebihmudah. Harapannya modul pengajaran narrative reading ini dapat terus digunakan untuk melatih kemampuanberbahasa Inggris siswa-siswa di SMP Katolik Santo Yoseph Kepanjen.Kata kunci: bahasa Inggris, reading, narrative reading, strategi membacaAbstractGood English language skills have become an obligation for school students in Indonesia, from elementary,junior high, to high school/ vocational students. English language skills taught in Indonesian schools usually includethe knowledge of grammar, reading, writing, speaking, and listening. One of the factors that determine the success ofmastering these five skills is the students' interest in what is being learned. In terms of reading skill, one teachingmethod that can attract students' interest is learning English by reading stories, or Narrative Reading.Observations at and discussions with the partner school, namely the Santo Yoseph Kepanjen Catholic JuniorHigh School, revealed that the 7th (seventh) graders of SMPK St. Yoseph Kepanjen needed additional hours of learningEnglish, especially to improve their reading skill. Most of the readings used in everyday lessons have not use narrativereading yet.The purpose of this community service is to instruct and train grade 7 (seven) students of the Santo YosephKepanjen Catholic Junior High School in the 2018-2019 academic year to master strategies for understandingnarrative reading and thereby improve their English skills, especially in the aspect of reading skill. The instructionmethod used is problem-based teaching where students were taught and aided to understand narrative reading in theprovided modules. In addition, group discussions and peer teaching were used to help solving reading comprehensionproblems in the groups. The narrative reading strategies were given by the community service implementation team. Inthe question-and-answer session after the training process was completed, most of the participants stated that theycould better understand the reading given thanks to the strategies taught and could answer reading questions moreeasily. It is hoped that this narrative reading teaching module can be used regularly to improve the English languageskills of students at the Santo Yoseph Catholic Junior High School Kepanjen.Key words: English, reading skill, narrative reading, reading strategies
|
0 |
2022 |
PELATIHAN STRATEGI PENGUASAAN READING EFEKTIF MENGHADAPI UNBK BAGI SISWA KELAS XII SMAK YOS SUDARSO KEPANJEN
(Andy Endra Krisna, Rini Susrijani)
DOI : 10.37832/asawika.v4i1.21
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 25-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat pada siswa-siswi kelas XII SMA Katolik Yos Sudarso Kepanjen Kabupaten Malang bertujuan meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi reading dalam UNBK. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode bimbingan belajar dengan menggunakan modul reading yang dibuat beserta tips-tips praktis dalam mengerjakan dan cara menggunakannya. Kelompok sasaran adalah siswa-siswi kelas XII SMA Katolik Yos Sudarso Kepanjen, Malang, dan pihak guru sekolah terkait. Kelompok sasaran siswa-siswi berjumlah 55 orang dari kelas XII IPA dan IPS SMAK Yos Sudarso Kepanjen, Kabupaten Malang.Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah tahap persiapan meliputi diskusi dengan guru pengajar mengenai metode yang biasa dilakukan, penyusunan modul, dan tahap pelaksanaan berupa bimbingan belajar soal-soal reading. Hasil yang dicapai kegiatan ini adalah : a) tersusunnya Modul materi bimbingan belajar reading yang dirancang sebagai materi pendukung yang dapat digunakan oleh guru sekolah dalam pelajaran yang biasa; b) para siswa memahami cara-cara mengerjakan soal-soal reading yang lebih efektif; c) para siswa mendapat motivasi tambahan dengan kegiatan bimbingan belajar ini sehingga lebih siap untuk menghadapi soal-soal reading dalam UNBK.
Kata kunci: Bimbingan Reading, Kelas 12, SMAK Yos Sudarso Kepanjen, UNBK
|
0 |
2021 |
PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN BAGI GURU-GURU SEKOLAH KATOLIK DI KEC. DONOMULYO
(Agustinus Indradi, Andy Endra Krisna)
DOI : 10.37832/asawika.v1i2.1
- Volume: 1,
Issue: 2,
Sitasi : 0 22-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Dari hasil observasi awal pada kelompok sasaran, yaitu sekolah-sekolah Katolikdi Kecamatan Donomulyo (TK-SMP) ada 4 sekolah yang memiliki 41 guru. Merekarata-rata merupakan guru yayasan dari Yayasan Karmel yang kantor pusatnya beradadi Malang. Sebagian besar dari guru-guru tersebut dalam mengajar masihmenggunakan metode pembelajaran yang konvensional.Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan bagipeningkatan kompetensi pedagogik para guru di sekolah-sekolah Katolik diKecamatan Donomulyo. Adapun metode yang digunakan adalah perpaduan antarademonstrasi (peragaan hipnosis oleh kedua pemateri), ceramah tentang hipnosis danpemanfaatannya dalam pembelajaran, tanya-jawab, diskusi dan praktik oleh paraguru dalam memberikan kata-kata yang sugestif kepada siswa. Setelah prosespelatihan berakhir dilakukan penyebaran angket untuk mendapat informasi balikandari peserta pelatihan. Sebagian besar peserta menyatakan mendapatkan hal yangbaru dan metode yang digunakan sangat variatif dan menyenangkan. Oleh karena itu,peserta memberi saran agar kegiatan serupa rutin bisa diadakan.
|
0 |
2021 |
Pelatihan Strategi Penguasaan Reading Efektif Menghadapi UNBK Bagi Siswa Kelas XII SMAK Yos Sudarso Kepanjen
(Andy Endra Krisna, Rini Susrijani)
DOI : 10.37832/asawika.v4i01.12
- Volume: 4,
Issue: 01,
Sitasi : 0 03-Jun-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat pada siswa-siswi kelas XII SMA Katolik Yos Sudarso Kepanjen Kabupaten Malang bertujuan meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi reading dalam UNBK. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode bimbingan belajar dengan menggunakan modul reading yang dibuat beserta tips-tips praktis dalam mengerjakan dan cara menggunakannya. Kelompok sasaran adalah siswa-siswi kelas XII SMA Katolik Yos Sudarso Kepanjen, Malang, dan pihak guru sekolah terkait. Kelompok sasaran siswa-siswi berjumlah 55 orang dari kelas XII IPA dan IPS SMAK Yos Sudarso Kepanjen, Kabupaten Malang.
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah tahap persiapan meliputi diskusi dengan guru pengajar mengenai metode yang biasa dilakukan, penyusunan modul, dan tahap pelaksanaan berupa bimbingan belajar soal-soal reading. Hasil yang dicapai kegiatan ini adalah : a) tersusunnya Modul materi bimbingan belajar reading yang dirancang sebagai materi pendukung yang dapat digunakan oleh guru sekolah dalam pelajaran yang biasa; b) para siswa memahami cara-cara mengerjakan soal-soal reading yang lebih efektif; c) para siswa mendapat motivasi tambahan dengan kegiatan bimbingan belajar ini sehingga lebih siap untuk menghadapi soal-soal reading dalam UNBK.
|
0 |
2019 |